Panduan Investor: Kesalahpahaman Tentang Membeli Properti di Australia

kesalapahaman investor asing

Membeli properti di Australia adalah peluang investasi yang menarik bagi banyak investor asing, termasuk dari Indonesia. Namun, di balik daya tarik tersebut, banyak mis-informasi atau kesalahpahaman yang dapat membuat prosesnya tampak lebih mudah daripada kenyataan. Memahami fakta-fakta seputar investasi properti di Australia sangat penting agar Anda tidak hanya membuat keputusan yang cerdas, tetapi juga menghindari potensi kesulitan di masa depan.

Mari kita jelajahi beberapa kesalahpahaman paling umum yang perlu Anda ketahui sebelum membeli properti di Australia.

  1. Investor Asing Bebas Membeli Properti Apa Saja
    Banyak yang mengira bisa membeli semua jenis properti di Australia. Faktanya, investor asing umumnya hanya diizinkan membeli properti baru atau tanah kosong untuk pembangunan. Membeli properti lama (resale) hanya diperbolehkan jika properti tersebut akan direnovasi untuk menambah jumlah hunian.
  2. Tidak Perlu Izin Pemerintah
    Sebagian besar pembeli berpikir proses pembelian berjalan seperti biasa. Kenyataannya, investor asing wajib mendapatkan persetujuan dari Foreign Investment Review Board (FIRB). Tanpa izin ini, pembelian properti dapat dikenai denda besar.
  3. Tidak Ada Biaya Tambahan
    Banyak investor tidak menyadari bahwa mereka harus membayar biaya tambahan, seperti biaya aplikasi FIRB (mulai dari AUD 5.700 untuk properti di bawah AUD 1 juta) dan pajak bea materai yang lebih tinggi di beberapa negara bagian.
  4. Mudah Mendapatkan Pinjaman Rumah
    Ada anggapan bahwa mendapatkan pinjaman semudah warga lokal. Faktanya, bank memiliki kriteria yang lebih ketat untuk pembeli asing. Biasanya, pinjaman dibatasi pada 60%-80% dari nilai properti, dan beberapa bank bahkan menolak memberikan pinjaman kepada non-residen.
  5. Properti Boleh Dibiarkan Kosong
    Banyak yang berpikir bahwa properti bisa dibiarkan kosong tanpa disewakan. Padahal, Australia menerapkan annual vacancy charge jika properti tidak disewakan atau ditempati setidaknya selama enam bulan dalam setahun.
  6. Mudah Menyewakan atau Menjual Properti
    Bagi pemegang visa sementara, ada aturan ketat. Contohnya, mereka tidak boleh menyewakan sebagian dari properti yang dibeli dan harus menjual properti tersebut dalam waktu tertentu jika mereka meninggalkan Australia atau properti itu tidak lagi menjadi tempat tinggal utama.

Mulai perjalanan investasi properti Anda di Australia bersama iSale Property. Kami bantu Anda memahami proses dan mengatasi mis-informasi yang ada. Hubungi kami untuk konsultasi gratis!

📞 WA 085182557576

Join The Discussion

Compare listings

Compare
Open chat
Halo 👋
Ada yang bisa kami bantu?